29 Mei 2009

PROFIL PEMAIN KEPOMPONG

Hai kawan, kalian pasti tau donx FTV Kepompong yang ditayangin di SCTV ??!!
hebat, ceritanya tugh keran abieZZ...
Di sana diceritain kisah 5 orang sahabat yang udah bersahabat dari kecil, bahkan chacha, indra, dan helen lahirnya barengan di satu rumah sakit yang sama lho.
Dan mereka membuat sebuah genk sahabat yang dinamakan DERAINBOW.
Pasti kalian tau donk!!!
Oopz,,,
tapi apa kalian tau profil dari kelima pemeran anak" DERAINBOW,
indra,chacha,beby,helen dan tasya....????
Buat kalian yang belum tau, baca aja degh profil mereka !!!!
tapi maaf ya, kalo profilnya kurang lengkap ??!!
# SELAMAT MEMBACA #


PROFIL DERBY ROMERO




Anda pernah melihat film petualangan sherina, Janus Prajurit Terakhir, apabila anda pernah lihat film tersebu tpasti anda tahu siapa pemeran dalam film tersebut. Bukan ceweknya loh tapi cowoknya. Ya tepat, dia adalah derby romero artis yang beperan dalam petualangan sherina sewaktu masih kecil.
Sudah beberapa tahun lamanya vakum dari dunia seni peran, derby hadir dengan konsep barunya dengan mennggandeng Iras sebagai keyboardis, derby menbentuk Duo Derby dengan meluncurkan single pertamanya berjudul “Gelora asmara” sekaligus menjadi soundtrack di sinetron yang di perankan oleh derby romero beserta teman – temannya diantaranya Aryani Fitriana, Dinda Kirana, Mikha Tambayong, Tania Putri. Di Kehidupan asmaranya Derby sudah menjalin kasih selama 2 tahun bersama Inggrid Pangalila yang tidak lain adalah kakak dari artis Randy Pangalila.

-BIODATA-
Nama Lengkap : Derby Romero
Nama Panggilan : Derby Romero
TTL : Jakarta, 8 Juni 1990
Agama : Protestan
Hobi : sytg, clubbing, nongkrong rame ma tmn2 gowkil gw, nonton, basket, BLAJAR
Film Favorit : godfather, running scared, coach carter, grudge , heroes Tv Show Favorit : mtv pimp my ride

-SINETRON / FTV-
Kepompong
-FILM-
Petualangan Sherina (2000)
Janus: Prajurit Terakhir (2003)

-PRESENTER-
Fantasiana (Trans TV) / 2002



PROFIL ARYANI FITRIANA




Aryani Fitriana cewek tomboy yang bernama chacha ini mempunyai sifat keras dan arogan... eits tenang dulu itu hanya ada di sinetron teranyarnya yang berjudul kepompong. Di dalam sinetron itu aryiani berperan sebagai gadis tomboy bernama chacha. Mau tau lagi informasi tentang artis cantik ini simak aja terus.....:>
aryani fitriana atau panggilan akrabnya ryan ini memulai karirnya sejak usia 7 tahun, ketika itu ryan suatu agensi menawari nya untuk casting sebuah model produk mereka karena aryani sudah lihai dalam lenggak lenggok di depan cermin mungkin juga karena darah seni dari sang bunda mengalir ke ryan. Dari situ karir ryan di dunia hiburan sudah terbentuk dengan membintangi beberapa judul sinetronnya pada waktu kecil, diantaranya ryan pernah bermain dalam sinetron “terlanjur sayang” di sinetron itu ryan berperan sebagai anak dari devi permatasari. Pada saat dewasa pun karir ryan pun semakin menannjak dengan membintangi beberapa FTV dan sinetron diantaranya Terlanjur Sayang, Dina dan Lisa, Idola, Olivia, Do bee Do, Misteri Kampus, Mars vs Venus, Hati Sebening Embun, Kepompong.(catatan dari guwe: cantik banget tuh doi... apalagi pas pic yang diatas tuh seneng banget cantik manis asli... tapi sayang dah punya cowok ganteng heuheueh jangan nangis ya :::)

-BIODATA-
Nama Lengkap : Aryani Fitriana Kurniawan
Nama Panggilan : Ryan
TTL : Jakarta, 24 Mei 1988
Agama : islam
Nama Ayah : R Ujang Kurniawan Subur
Nama Ibu : Nadia Patricia
Zodiak : Gemini
Hobi : Basket

-SINETRON / FTV-
Terlanjur Sayang
Dina dan Lisa
Idola, Olivia
Do bee Do
Misteri Kampus
Mars vs Venus
Hati Sebening Embun
Kepompong

-IKLAN-
Susu Bendera,
Permen Kiss,
McDonald,
Mie Sedap,
Marina

-PRESTASI / PENGHARGAAN-
Juara Favorit Gadis Sampul 2002



PROFIL MIKHA TAMBAYONG




Mikha tambayong, penonton setia sinetron “kepompong” pasti sudah tau siapa mikkha. Mikha Tambayong pemeran tasya dalam kepompong ini merupakan artis pendatang baru bersama beberapa rekannya kecuali derby dan aryani fitriana yang sudah terjun terlebih dahulu ke dunia entertainment.
Mikha tambayong juga merupakan artis pendatang baru yang bersinar, mungkin di sinetron mikha memang masih belum banyak membintangi judul sinetron, tapi kalau hal fans, artis yang satu ini memiliki banyak fans terutama di dunia maya banyak sekali yang menanyakan biodata mikha karena banyak yang masih belum mengexpose kehidupan pribadi artis yang satu ini.. . mungkin lebih baiknya anda mengunjungi salah satu forum temannya mikha di derainbow yaitu dinda kirana (sebagai beby di “kepompong”) di forum dindakirana.tk... disana banyak yang membahas mikha tambayong juga..

-BIODATA-
Nama Lengkap : Mikha Tambayong
Nama Panggilan : Mikha
TTL : Jakarta, 15 september 1994
Agama : Kristen
Hobi : music, movies, facebook, eating, sleeping, jokes, new friends, chocolate, ice cream
Musik Favorit : easy-listening songs

-SINETRON / FTV-
Kepompong



PROFIL DINDA KIRANA




Nama Panggilan Dinda
TTL Tasikmalaya / 30 April 1995
Nama ayah / ibu S.U.Mardi/Lia Priatiningsih
Anak ke 2 dari 3 bersodara
Hobi Nyanyi, shooping
Cita-cita Dokter spesialis anak
Maknan favorit Sushi
Warna favorit Biru


Karir Dinda Kirana di dunia hiburan udah lumayan lama lho. Tahun 2004 Dinda mendapatkan
juara umum Lomba Cipta Bintang Televisi. setelah itu Dinda yang asli Tasikmalaya pindah ke jakarta dan tinggal di Ibukota. Waktu itu Dinda masih 9 tahun dan baru naik kelas 4 SD. Dalam
kurun waktu 4 tahun ini Dinda telah bermain di 36 Judul Sinetron dan FTV. Peran utama didapat Dinda Lewat sinetron Satu Paman Tiga Keponakan dan FTV Gadis Chatting .

Cewek kelas 2 SMPN 7 Bekasi ini memerankan karakter cewek centil, modis, agak egois, tapi setia kawan di sinetron Kepompong.

“Karakter Beby yang aku perankan beda banget dalam keseharianku.Aku aslinya tomboy, nggak modis-modis banget, suka yang simpel simpel, nggak centil, pendiam, tapi manja dan suka dandan hehehehe. Makanya banyak teman-teman sekolahku yang kaget melihatku di Kepompong. Mereka bilang. ‘Dinda kamu kok centil banget sih?’” cerita Dinda.

Dinda tuh yang paling muda lho di genk De’Rainbow. umurnya aja baru13 tahun. Makanya nggak heran kalau dia dipanggil Acil di lokasi syuting. “Dia manja ke Kru dan pemain
Kepompong. Mungkin karena paling muda ya,” komen tante Lia, Ibunda Dinda.



PROFIL TANIA PUTRI




Tau dong sama Helen di Mini Seri Kepompong atau yang Nama Aslinya Tania Putri
Berikut Biodata dan Fotonya

Nama Lengkap : Tania Putri
Nama Panggilan : Tania
TTL : Jakarta 17 Juli 1992
Nama Ayah/Ibu : Sudrajat./Supriatin
Anak ke : 1 dari 2 bersaudara
Hobi : Baca (sesuai ma Karakter Helen nih)
Cita-cita : Pengusaha Sukses
Makanan Favorit : Nasi Goreng
Warna Favorit : Biru

-SINETRON / FTV
Kepompong


[Sumber : blueloverz92.blogspot.com]

"KNOWING" [BISIKAN KIAMAT]


BAGAIMANA rasanya bila Anda bisa melihat apa yang tak terekam di mata orang lain, mendengar yang tidak didengar orang lain dan merasakan apa yang tidak dirasakan orang lain? Anda merasa sesuatu akan terjadi, tapi Anda tidak tahu itu apa. Apakah itu sixth sense atau halusinasi belaka?
Gadis sekolah dasar di Massachusetts, pada tahun 1959, bernama Lucinda Embry, buta tentang masa depan. Namun dialah kunci prediksi kehancuran bumi alias kiamat.

Lucinda dikenal sebagai murid yang misterius, tampangnya menyedihkan, muram dan tak banyak bicara. Sosok terasing di kelas. Namun, dia punya rahasia yang membuat seluruh hidupnya penuh tanda tanya.
Suatu hari, sekolah Lucinda mengadakan acara mengubur sebuah kapsul waktu. Kapsul yang akan dibuka kembali 50 tahun kemudian itu penuh dengan amplop. Dalam amplop-amplop itu berisi gambar anak-anak era 50-an tentang masa depan.

Anehnya, bukan gambar yang dicoretkan Lucinda dalam kertas, melainkan angka acak. Dia menuliskan angka-angka dengan sangat cepat, sampai-sampai gurunya, Ms Taylor, merampas kertas itu. Jangan salah! Bukannya Lucinda maniak angka, dia hanya menulis menuruti bisikan-bisikan di telinganya yang tak terdengar orang lain.

Saat penguburan kapsul waktu, Lucinda tiba-tiba lenyap. Dia menghilang. Semua orang mencarinya. Petugas sekolah pun dikerahkan. Ms Taylor akhirnya menemukan Lucinda. Gadis kecil itu berada di lemari dalam kondisi mengenaskan, jemarinya berlumuran darah.

Tahun 2009, saatnya kapsul waktu diangkat dari kubur. Semua murid saling berebut amplop. Caleb, salah satu murid, mendapat amplop milik Lucinda. Awalnya, ayah Caleb, John Koestler menilai amplop itu hanya keisengan anak-anak masa lalu. Namun, Caleb coba meyakinkan, amplop itu mungkin saja berguna. Penasaran, John yang berprofesi sebagai seorang profesor itu kemudian menelaah setiap digit acak yang tertera dalam kertas tua tersebut.
Mengandalkan googling, John sadar angka-angka itu bukan angka biasa. Angka-angka itu tepat merujuk pada sejumlah tragedi yang memakan korban luar biasa, termasuk peristiwa naas yang merenggut istrinya, ibunda Caleb, hingga membuat John tidak percaya Tuhan.

Setelah hari itu, kehidupan ayah-anak tersebut berubah. Tinggal tiga musibah yang belum terjadi pada 2009. Bagaimana John mengatasi keadaan ini? Sementara Caleb yang tuna rungu sejak lahir harus mendengar bisikan-bisikan, sebagaimana yang didengar Lucinda. John khawatir sekaligus ketakutan, Caleb bakal jadi korban angka berikutnya. Tapi dia tidak mungkin melepaskan diri dari takdir ini. Setelah berjuang sekuat tenaga, menelusuri musibah serta menyusuri kembali jejak Lucinda Embry, John mendapatkan jawaban.

Knowing adalah sebuah novel karya Ryne Douglas Pearson, yang kemudian diterjemahkan dalam bentuk film di bawah arahan sutradara Alex Proyas. Film yang dirilis kali pertama pada 20 Maret 2009, ini akrab dengan nuansa thriller yang cukup suram.

Boleh dibilang, hampir semua penokohan dalam cerita menguras emosi dan kegelisahan.

Inti dari pesan yang ingin disampaikan penulis agaknya tidak jauh beda dari film The Eye. Namun, film yang dibintangi Nicolas Cage ini unggul di tingkat kedalaman kisah. Betapa tidak, Pearson berani mengangkat sisi spiritualitas yang selama ini identik dengan dunia Timur. Dia menggabungkannya dengan derajat ilmiah, teknologi, dan pola pikir realistis ala dunia Barat. Tapi, Knowing bukanlah film hantu.

Pearson sukses menyelundupkan ide sekaligus mendekonstruksi kebenaran tentang sejarah penciptaan alam semesta. Estetika berpikir penulis seakan membongkar paksa pemahaman individu terhadap realita dan kebenaran sejarah peradaban.

Bahwa semua yang terjadi di dunia sudah tertulis, tercatat rapi: yang lahir, yang mati, yang datang dan yang pergi. Dan hanya ‘yang terpilih’-lah yang akan menciptakan generasi baru setelah memakan buah Khuldi. Anda boleh percaya, boleh pula tidak. Karena ini cuma film, hanya cerita: rekonstruksi dari konstruksi atas realitas, yang bisa jadi Anda yakini, bisa pula tidak.(ang/fed)

[Sumber : xpresiriau.com]

Film ini adalah film yang benar-benar layak ditonton. Selain alur ceritanya yang seru, juga mengandung pelajaran-pelajaran tentang kehidupan. Para penonton pun seolah-olah diajak masuk ke dalam film.. Saya sendiri baru saja menyaksikan film ini. Dan tidak ada penyesalan yang saya rasakan seperti ketika saya selesai menyaksikan film-film sebelumnya. Malahan saya berencana untuk membeli DVDnya kalau sudah keluar. Lumayanlah buat nonton sendiri dirumah. Selamat nonton ! [aGnEz]

27 Mei 2009

"ANGELS & DEMONS" [THE DA VINCI CODE 2]



Saat Leonardo Vetra, salah seorang ilmuwan yang bekerja di CERN, terbunuh, di dadanya terlihat sebuah tanda yang mengarah pada sebuah persaudaraan yang diduga telah musnah. Kematian yang tak wajar ini membuat para ilmuwan di CERN terpaksa harus menghubungi pakar simbol Robert Langdon (Tom Hanks).

Langdon yang semula tak percaya bahwa persaudaraan Illuminati ini masih ada mau tak mau harus menerima kenyataan karena tak ada orang yang sanggup membuat tanda ambigram sempurna yang menjadi simbol Illuminati kecuali dari persaudaraan rahasia ini sendiri.

Petualangan kemudian membawa Langdon dan Vittoria Vetra (Ayelet Zurer) yang ingin mengetahui pembunuh ayahnya ke Vatican di mana persaudaraan Illuminati mengancam akan meledakkan kota suci ini dan membunuh semua orang di dalamnya. Satu-satunya cara melacak si pembunuh adalah dengan mengikuti tanda-tanda yang ditinggalkan sang anggota Illuminati dengan harapan dapat mencegah pembunuhan massal ini.

Sayangnya sang pembunuh hanya meninggalkan petunjuk di atas mayat para Kardinal yang telah ia bunuh satu per satu. Kini Langdon dan Vetra harus berpacu untuk mendahului sang pembunuh atau semua Kardinal yang diculik mati dan tak ada petunjuk mengenai lokasi peledak yang dipasang persaudaraan Illuminati ini.

Seperti kebanyakan film yang diadaptasi dari novel, penyesuaian mesti dilakukan karena keterbatasan durasi tayang dan lain sebagainya. Ini yang sering kali membuat para fans novel merasa kecewa dengan visualisasi dari tulisan yang sempat mereka baca sebelumnya. Film berjudul ANGELS AND DEMONS ini juga bukan pengecualian. Bila Anda sempat membaca novelnya, Anda pasti tahu bahwa ada beberapa fakta atau detail yang harus ‘disesuaikan’. Terlepas dari segala ‘penyesuaian’ itu, film adalah sebuah karya yang layak dinilai sebagai dirinya sendiri.

Sebagai sebuah film, ANGELS AND DEMONS ini cukup mampu membawa inti permasalahan dari novel Dan Brown ke dalam bentuk visual. Ron Howard, sang sutradara sanggup membuat sebuah film yang cukup berimbang dan tak memihak mana pun. Agama dan ilmu pengetahuan dapat berjalan beriringan selama ada saling pengertian dan toleransi.

Karena keterbatasan waktu juga maka film ini jadi terasa bertempo sangat cepat. Tak ada waktu untuk menarik nafas atau beristirahat sejenak. Ini tak bisa dihindari juga karena versi novelnya juga punya tempo yang lumayan cepat meski masih ada titik-titik di mana kita diberi waktu untuk sekedar menghela nafas. Ron Howard sepertinya juga tak mau mengulang kesalahan yang terjadi pada THE DA VINCI CODE dan menghilangkan unsur romantis yang sebelumnya sempat dikritik karena tak ada chemistry antara Tom Hanks dan lawan mainnya.

Tampilan visual dari Sistine Chapel, Pantheon, Gereja dan Makam terlihat sangat mengagumkan meski Howard harus melakukan pengambilan gambar bukan di tempat aslinya. Sebuah tontonan yang menarik selama Anda tak membanding-bandingkannya dengan versi novelnya.

[Sumber : angga.web.id]